Jumat, 11 Desember 2015

Ini adalah cerita dari dalam jiwa-jiwa lirih mengutuk

 Karya : MMKSW

Tak pernah tak terdengar "kegaduhan"
menyeruak dari dalam istana, dari dalam gedung parlemen, maupun dari gedung-gedung mahkamah
Ya demokrasi! telah membawa manusia kepada kebebasan-kebebasan yang penuh kutukan!

Minggu, 21 Juni 2015

Sajak Untuk Rakyat Kepada Kaum Parlemen Munafik


Aku masih di disi, menatap hampa dalam kekosongan jiwa, membisikan lelah tentang cerita sajakmu kemarin. Sekedar ingin menorehkan kata-kata dalam jiwa yang semakin larut dalam guncangan hebat.  Overmacht” Ahh.. Sudahlah aku tak mau berdebat soal hukum dalam carik kertas ini aku kurang paham.
Akhir-akhir ini katanya demokrasi kita sedang galau gara-gara politik? Benarkah itu? Aku tahu tapi lebih baik mengaku tidak tahu karena aku membaca sajakmu. Dalam mimpi ketika malam menjelma bak malam kegelapan di mana kau? Yang ku lihat hanya sajakmu yang menerangi dari kegalauan para politisi bedebah itu.

Kakek Gila



Karya : Maulana

            Pagi hari ini cuaca sangat cerah dengan diiringi kicauan burung dan angin melambai pelan menelisik dalam dedauanan. Cukup bersahabat cuaca hari ini, lalu-lalang orang-orang di jalanan melewati depan rumah itu, rumah tua yang dindingnya papan dan sudah reot tersebut, di depannya terdapat kebun dengan taman yang sudah lama kering, dan tidak berpagar apa bila dilihat lebih seksama dan jelas maka terasa pusing kepala melihat rumah itu betapa berantakannya dan bukan kurang terawat lagi, tapi benar-benar sangat tidak terawat. Itu bukanlah rumah kosong, rumah itu berpenghuni, seorang Kakek yang sangat tua dan mukanya selalu tidak bersahabat apabila bertemu orang lain, bisa dikatakan kakek tersebut Anti Sosial, tidak suka bersosialisasi bersama masyarakat sekitar, akhirnya penduduk sekitar tidak mau peduli dengan keadaannya.