Senin, 05 Agustus 2013

Globalisasi Melunturkan Kebudayaan Bangsa

Globalisasi Melunturkan Kebudayaan Bangsa
Oleh : Muhammad Maulana Ksw
(Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang, Fakultas Hukum)

       Dizaman yang serba modern ini banyak kita rasakan efek dari Globalisasi. Globalisasi dari zaman ke zaman diIndonesia semakin menukik tajam mancengkram bangsa indonesia, dapat kita lihat dan dengar saja apa yang terjadi dimedia masa, sarana kemajuan tekhnologi yang disalah gunakan menjadi kegiatan kejahatan contohnya kejahatan mayantara(Cyber Crime), cara berbaju remaja yang mulai tak memandang norma dan adat kultur asli bangsa indonesia dan meniru fashion budaya barat, lihat saja pakaian para wanita yang biasa kita lihat atas nama modernisasi bangga memakai celana sepuluh jari diatas lutut sungguh terpengaruh budaya barat, sehingga relatif memancing kejahatan asusila yang merugikan dirinya sendiri. Dan nampaknya dengan adanya globalisasi kita rasakan lunturnya kebudayaan bangsa kita akibat pengaruh budaya asing yang tak sesuai dengan budaya kita. Kita adalah Bangsa yang besar Bangsa memiliki ratusan kebudayaan. Mengapa harus memakai budaya luar? Sedangkan budaya sendiri lupa. Ingat kata-kata yang ada disumpah pemuda, tapi sumpah itu nampaknya juga sudah dilupakan lihat saja generasi mudanya sebagai pengelanjut estafet masa depan kepemimpinan, rela darahnya tertumpah bukan untuk tanah air tapi untuk tanah kuburan, tawuran pelajar yang tak memandang saudara setanah air main bacok saja, tak peduli. Dimana persatuan itu dimana? Itu akibat lunturnya kebudayaan kita. Belum lagi konflik yang terjadi atas nama SARA. Kita secara langsung sudah dijajah oleh negara luar lewat makanan, lewat kacanggihan tekhnologi. Jadilah bangsa yang kreatif jadikanlah kecanggihan tekhnologi hal yang positif untuk mengembangkan diri jangan jadikan untuk memprikriminal diri, itu sama saja bunuh diri dan mengahancurkan masa depan bagi generasi muda.
      Berbicara soal globalisasi mungkin perlunya publik figur seperti para budayawan, Para Pemimpin pusat atau daerah, dan orang tua serta masyarakat yang sadar budaya indonesia untuk mendidik menjadikan generasi mudanya sadar diri akan kebudayaan indonesia itu indah. Kata orang tua remaja sekarang ini berbeda jauh dengan remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras.  Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir serta bertindak.Nilai-nilai budaya lokal dewasa ini kian luntur, bahkan menghilang di masyarakat. Kecenderungan ini hampir terlihat dalam berbagai peri-kehidupan, baik sosial, politik, maupun hukum. Diperlukan budayawan tangguh sebagai katalisator perubahan zaman ditengah masyarakat kita saat ini tengah mengalami kerusakan dari sisi budaya. Yang lebih dominan muncul saat ini adalah karakter egois, individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis kreatif dalam berseni. Nilai-nilai budaya makin tergeser. Dikhawatirkan anekdot yang menyatakan, Jika ingin merusak bangsa, hancurkan saja budayanya kini betul-betul tengah terjadi. Lebih parah lagi, lunturnya nilai-nilai budaya terjadi pula di kehidupan hukum. Hukum yang seharusnya bertujuan keadilan malah bertujuan kepada uang. Politik dijadikan tujuan untuk merampok uang negara
       Banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah globalisasi agar budaya masyrakat Indonesia tidak luntur kita seharusnya bisa menyaring budaya-budaya asing yang masuk keIndonesia harus sesuai dengan kepribadian bangsa serta budaya tersebut tidak memberikan dampak negatif, jika suatu budaya negara asing telah masuk dan tidak terarah tentu akan membawa dampak negatif bagi bangsa, banyak pihak yng mungkin disusahkan. Mencintai budaya sendiri serta melestarikannya sangatlah mudah, agar kita mencintai budaya kita sendiri kita arus tahu sejarah budaya itu bagaimana dan lebih  kepada kenal akrab dengan budaya kita serta akan timbul rasa cinta dan menjaga budaya kita. Cintai juga produk buatan dalam negeri atau kreasi anak bangsa dan lengkapi alat kebutuhan hidup kita dengan produk dalam negeri. Tingkatkan produksi dalam negeri dan berusaha sebisa mungkin agar produksi bangsa kita bisa bersaing dengan negara maju. Kita harus bisa berusaha mengikuti perkembangan IPTEK, dan jika pengetahuan itu telah terikuti kita kembangkan secara positif. Tentu banyak cara yang harus kita lakukan untuk menghadapi Globalisasi, jika pikiran kita dan hati kita memiliki jiwa nasionalisme tentu sangat mudah menghadapi globalisasi yang negatif tersebut tanpa pengaruh dari budaya asing kita tentu budaya bangsa kita takkan luntur.
       Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1.      Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri dan tidak gengsi memakai produk dalam negeri.
2.      Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya dan               menjadikannya suatu tujuan pandangan hidup.
3.      Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. Saling toleransi
     Antar umat beragama perbedaan bukanlah suatu masalah.
4.  Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
      Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
      Sebagai bangsa yang memiliki sejarah yang besar kita harus bisa tahu bagaimana perjuangan pahlawan untuk Merdeka serta mempertahankan kemerdekaan, berapa ratusan miliar liter darah yang tertumpah untuk tanah air yang dilakukan oleh para pahlawan kita, kita seharusnya bisa menghargai jasanya dan lalu terciptalah jiwa nasionalisme bila kita tahu bagaimana pengorbanan pahlawan. Dan tentu Globalisasi tadi yang melunturkan kebudayaan kita tak kan bisa mempengaruhi anak bangsa.
      Hal utama yang paling penting untuk menangkal pengaruh globalisasi negatif adalah Agama, dimana agama berperan penting dalam tujuan, hidup manusia, dengan agama ada aturan-aturan yang jelas akan suatu hal yang dilarang dan diperbolehkan. Agama sangat diperlukan disaat era globalisasi memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi generasi muda dengan berbagai hal yang negatif seperti narkoba, dan pergaulan bebas. Narkoba dan pergaulan bebas merupakan suatu kejahatan budaya luar yang telah mempengaruhi generasi anak bangsa, dimana ketika perbuatan itu dilakukankan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya, seperti penyakit HIV AIDS, yang menular lewat jarum suntik narkoba dan hubungnan seks yang bebas tanpa memikir akhir dari dampak perbuatan itu. Dari agama tentunya sangat berperan penting orang tua dan masyrakat mengingatkan dan mengajarkan hal positif serta menegur jika ada hal yang negatif dilakukan para generasi muda yang merupakan sebagai pewaris kebudayaan bangsa. Jika hal tersebut tak dilakukan maka budaya tak hanya luntur tapi akan hilang, jika suatu budaya hilang maka hancurlah suatu negara yang mengalami hilangnya identitas kebudayaannya.

Tidak ada komentar: