Globalisasi Melunturkan Kebudayaan Bangsa
Oleh : Muhammad
Maulana Ksw
(Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Palembang, Fakultas Hukum)
Dizaman yang serba modern ini banyak
kita rasakan efek dari Globalisasi. Globalisasi dari zaman ke zaman diIndonesia
semakin menukik tajam mancengkram bangsa indonesia, dapat kita lihat dan dengar
saja apa yang terjadi dimedia masa, sarana kemajuan tekhnologi yang disalah gunakan
menjadi kegiatan kejahatan contohnya kejahatan mayantara(Cyber Crime), cara
berbaju remaja yang mulai tak memandang norma dan adat kultur asli bangsa
indonesia dan meniru fashion budaya barat, lihat saja pakaian para wanita yang
biasa kita lihat atas nama modernisasi bangga memakai celana sepuluh jari
diatas lutut sungguh terpengaruh budaya barat, sehingga relatif memancing
kejahatan asusila yang merugikan dirinya sendiri. Dan nampaknya dengan adanya
globalisasi kita rasakan lunturnya kebudayaan bangsa kita akibat pengaruh
budaya asing yang tak sesuai dengan budaya kita. Kita adalah Bangsa yang besar
Bangsa memiliki ratusan kebudayaan. Mengapa harus memakai budaya luar?
Sedangkan budaya sendiri lupa. Ingat kata-kata yang ada disumpah pemuda, tapi
sumpah itu nampaknya juga sudah dilupakan lihat saja generasi mudanya sebagai
pengelanjut estafet masa depan kepemimpinan, rela darahnya tertumpah bukan
untuk tanah air tapi untuk tanah kuburan, tawuran pelajar yang tak memandang
saudara setanah air main bacok saja, tak peduli. Dimana persatuan itu dimana?
Itu akibat lunturnya kebudayaan kita. Belum lagi konflik yang terjadi atas nama
SARA. Kita secara langsung sudah dijajah oleh negara luar lewat makanan, lewat
kacanggihan tekhnologi. Jadilah bangsa yang kreatif jadikanlah kecanggihan
tekhnologi hal yang positif untuk mengembangkan diri jangan jadikan untuk
memprikriminal diri, itu sama saja bunuh diri dan mengahancurkan masa depan
bagi generasi muda.
Berbicara soal globalisasi mungkin
perlunya publik figur seperti para budayawan, Para Pemimpin pusat atau daerah,
dan orang tua serta masyarakat yang sadar budaya indonesia untuk mendidik
menjadikan generasi mudanya sadar diri akan kebudayaan indonesia itu indah. Kata
orang tua remaja sekarang ini berbeda jauh dengan
remaja-remaja zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan
mau berusaha sedangkan remaja sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan
serba canggih dan makanan instan, dan kebanyakan tidak mau berusaha dengan
keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus berusaha lebih keras. Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat
seorang menjadi pemalas dan lamban dalam berfikir serta bertindak.Nilai-nilai
budaya lokal dewasa ini kian luntur, bahkan menghilang di masyarakat.
Kecenderungan ini hampir terlihat dalam berbagai peri-kehidupan, baik sosial,
politik, maupun hukum. Diperlukan budayawan tangguh sebagai katalisator
perubahan zaman ditengah masyarakat kita saat ini tengah mengalami kerusakan
dari sisi budaya. Yang lebih dominan muncul saat ini adalah karakter egois,
individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis kreatif dalam berseni.
Nilai-nilai budaya makin tergeser. Dikhawatirkan anekdot yang menyatakan, Jika
ingin merusak bangsa, hancurkan saja budayanya kini betul-betul tengah terjadi.
Lebih parah lagi, lunturnya nilai-nilai budaya terjadi pula di kehidupan hukum.
Hukum yang seharusnya bertujuan keadilan malah bertujuan kepada uang. Politik
dijadikan tujuan untuk merampok uang negara
Banyak cara yang dilakukan untuk
mengatasi masalah globalisasi agar budaya masyrakat Indonesia tidak luntur kita
seharusnya bisa menyaring budaya-budaya asing yang masuk keIndonesia harus
sesuai dengan kepribadian bangsa serta budaya tersebut tidak memberikan dampak
negatif, jika suatu budaya negara asing telah masuk dan tidak terarah tentu
akan membawa dampak negatif bagi bangsa, banyak pihak yng mungkin disusahkan.
Mencintai budaya sendiri serta melestarikannya sangatlah mudah, agar kita
mencintai budaya kita sendiri kita arus tahu sejarah budaya itu bagaimana dan
lebih kepada kenal akrab dengan budaya
kita serta akan timbul rasa cinta dan menjaga budaya kita. Cintai juga produk
buatan dalam negeri atau kreasi anak bangsa dan lengkapi alat kebutuhan hidup
kita dengan produk dalam negeri. Tingkatkan produksi dalam negeri dan berusaha
sebisa mungkin agar produksi bangsa kita bisa bersaing dengan negara maju. Kita
harus bisa berusaha mengikuti perkembangan IPTEK, dan jika pengetahuan itu
telah terikuti kita kembangkan secara positif. Tentu banyak cara yang harus
kita lakukan untuk menghadapi Globalisasi, jika pikiran kita dan hati kita
memiliki jiwa nasionalisme tentu sangat mudah menghadapi globalisasi yang
negatif tersebut tanpa pengaruh dari budaya asing kita tentu budaya bangsa kita
takkan luntur.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi
dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu
:
1.
Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri dan tidak gengsi memakai produk dalam negeri.
2.
Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya dan menjadikannya suatu tujuan pandangan hidup.
3.
Menanamkan
dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. Saling toleransi
Antar umat beragama perbedaan bukanlah suatu
masalah.
4.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan
dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5.
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi
tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah
nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan
kepribadian bangsa.
Sebagai bangsa yang memiliki sejarah yang
besar kita harus bisa tahu bagaimana perjuangan pahlawan untuk Merdeka serta
mempertahankan kemerdekaan, berapa ratusan miliar liter darah yang tertumpah
untuk tanah air yang dilakukan oleh para pahlawan kita, kita seharusnya bisa
menghargai jasanya dan lalu terciptalah jiwa nasionalisme bila kita tahu bagaimana
pengorbanan pahlawan. Dan tentu Globalisasi tadi yang melunturkan kebudayaan
kita tak kan bisa mempengaruhi anak bangsa.
Hal utama yang paling penting untuk
menangkal pengaruh globalisasi negatif adalah Agama, dimana agama berperan
penting dalam tujuan, hidup manusia, dengan agama ada aturan-aturan yang jelas
akan suatu hal yang dilarang dan diperbolehkan. Agama sangat diperlukan disaat
era globalisasi memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi generasi muda
dengan berbagai hal yang negatif seperti narkoba, dan pergaulan bebas. Narkoba
dan pergaulan bebas merupakan suatu kejahatan budaya luar yang telah
mempengaruhi generasi anak bangsa, dimana ketika perbuatan itu dilakukankan menimbulkan
dampak yang sangat berbahaya, seperti penyakit HIV AIDS, yang menular lewat jarum
suntik narkoba dan hubungnan seks yang bebas tanpa memikir akhir dari dampak
perbuatan itu. Dari agama tentunya sangat berperan penting orang tua dan
masyrakat mengingatkan dan mengajarkan hal positif serta menegur jika ada hal
yang negatif dilakukan para generasi muda yang merupakan sebagai pewaris
kebudayaan bangsa. Jika hal tersebut tak dilakukan maka budaya tak hanya luntur
tapi akan hilang, jika suatu budaya hilang maka hancurlah suatu negara yang
mengalami hilangnya identitas kebudayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar