Senin, 05 Agustus 2013

Kumpulan puisi sosial revolusi


semua karya M. Maulana Ksw

 
Mungkin baru hampir 07 tahun Merdeka

Terlihat dijalanan balita yang meminta-minta
pengamen yang urat suaranya hampir putus
pencuri antri menunggu giliran, sebab haknya dicuri
nenek dan kakek menangis meringis membawa mangkuk berisi receh
dan dimedia banyak atas nama rakyat berdasi terkasus maling uang negara

bertanya pada sosiolog? itulah potret kehidupan!
bertanya kepada yang atas nama wakil rakyat? semua butuh proses!
coba kau bertanya kepada mereka yang mempertaruhkan kehidupannya dijalanan?
jawabnya, yang duduk diatas sana atas nama wakil rakyat adalah RACUN!
racun dimana yang buat rakyat tertipu atas bualan dan janjinya!

Hampir 70 tahun merdeka masih ada anak yang tak sekolah
masih ada sumber daya alam negeri tercinta dikuasai atau dijajah asing sama sajalah
masih ada hal yang bising
masih ada anak yang tangan terkurus beserta kaki tetapi perut membuncit!
dan lebih parah lagi ada tikus berlindung dibalik jas dan dasinya!



Tetap Semangat

Gelap malam menikam
angin dingin menerjang
banyak hal yang menantang
dan tetap harus lewati dengan penuh ketenangan
bintang malam, bulan malam ada selalu menyinari
jangan pernah memandang susahnya kenyataan
tapi pandanglah indahnya mimpi kelak
semua terjawab oleh waktu yang berjalan
jangan enggan dan jangan menyerah
bahagia ada ditangan sendiri dan cara melakukannya.



 Mimpi Ibu Pertiwi @

Kita pernah bermimpi negara ini menjadi macan Asia lagi
yang mengaum dan siap menerkam kebodohan dan kemiskinan!
dan saat ini kita selalu bernyanyi menghibur diri ketika pancasila hanya jadi dongeng!
keadilan hanya berada ditong sampah!
nadi-nadi yang mengalirkan darah kapitalis sudah membumbung tinggi
dimana ketika uang jadi tuhan
penggerak semua keadaan
ketika kotoran-kotoran birokrat sudah dapat membohongi rakyat!
menggadaikan amanahnya menyimpangkan hak-hak rakyat
keadaan yang cukup miris!
daam negeri yang luas dan sumber daya alam yang kaya tapi rakyatnya merebus batu!
MACAN ASIA LAGI TERTIDUR PULAS !
BANGUNKAN, BANGUNKAN, BANGUNKAN !!!
dan bawalah dia untuk menancapkan cakarnya dileher-leher kapitalis!.



Balada Ringkas Pemulung !
Disaat malam yg dingin menikam
Ia makan dari sisa-sisa
Bejalan seribu langkah terdiam
Melihat dengan pandang lesu
tertidur di pinggir jalan
ditemani asap-asap, debu-debu, nyamuk jalanan
sama seperti dirinya yg telantar
pikiran diotaknya seakan tak bisa mengolah, bahan bakar diperutnya semakin melemah
hanya waktu yg kan menjawab
apa yg terjadi esok ...



AJAL !
 Darah yg mengalir didalam nadi-nadi yg tipis
Mengalir sederas hujan yg menetes
Naik seketika dari kaki menuju ubun-ubun
Seakan berada dalam nafas yg kritis
Saat itulah nafas mu terhenti
Dan dunia ini bukan dunia mu lagi

Nasib
goresan tinta diatas kertas putih
seakan tahu memberi sebuah isyarat
tentang apa yg ada didalam jiwa yg bersih
berusaha mewujudkannya tanpa risih
seakan gelombang menantang sebuah pikiran
terbendung oleh idealisnya rasa di pikiran
yang menjadikan diri terlihat kotor tapi bersih
ibarat luka tanpa nanah
jalani hari ini dengan senyum
ikhlaskan hati dan selalu berdoa
semangatkan diri untuk menggapai ambisi
berlarilah terus walau terjatuh semua mimpi akan jadi utuh
semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin


Bersyukur
lekang hilang dalam samudra
suara yg tercipta tak terdengar
melihat seperti tanpa mata
berjalan tapi diam
tertawa tapi diam
menangis tapi diam
bagai sesuatu yg tak berguna
padahal sangat berguna
syukurilah apa yg berfungsi ditubuh mu sekarang




 Mencipta semangat
berlari dari mimpi tapi jatuh pada kenyataan,
mencoba bangkit dari keterpurukan, tapi jatuh pada kehancuran,
kesedihan bercampur jadi satu dengan kebahagiaan,,
yang membawa kepada akhirnya alam kematian
suatu  ide  yg lahir dari pikiran yg berpikir
akan membawa pada ide yg mutakhir dan canggih
berjalan pada masalah yg getir
tentunya dengan ide itu, zamankan hancur oleh tangan manusia

hantaman problemkan terus menerjang
takkan pernah putus sampai umur putus
sebilah masalah akan terus menggorok
hingga nafas terakhir berhembus
bahagia takkan pernah abadi sampai diri mati
palung kebencian akan tertimbun dengan meredam amarah dan selalu sabar ,menghapus dendam dalam kelam,
menggores bahagia dengan belati kasih, ciptakanlah semangat!


Karya : M. Maulana Ksw