Sabtu, 03 Mei 2014

Kecurangan Pemilu di Suatu Daerah Sumatra Selatan



Indikasi adanya kecurangan dalam pemilu di suatu daerah di Sumatra Selatan menandakan, bahwa dalam kenyataannya permainan politik kotor sudah sangat menyebar hingga ke kabupaten-kabupaten. Ini sudah bukan lagi rahasia umum, kecurangan dalam berpolitik adalah menyatakan bahwa yang melakukan kecurangan tersebut benar-benar bukan pro rakyat, melainkan mengincar keluasaan dan menjadikan Partai politik sebagai kendaraan hanya untuk mencari kekuasaan dan kebutuhan meteri secara individual.
Dengan terjadinya hal ini diharapkan Bawaslu agar lebih gencar dan cekatan dalam melakukan pengawasan terhadap akan adanya kecurangan pemilu. Banyak sekali persoalan di mana saksi-saksi dari para Caleg dan Partai politik mengkrtik dan marah-marah bahkan melakukan kekerasan kepada Komisioner dan anggota-anggota KPU dikarenakan ketidakpuasaan merasa hal tersebut menciderai keadilan, seharusnya tidak bisa seperti itu laporkan saja kepada Banwaslu dan lihat tindakan apa yang akan dilakukan Banwaslu, tidak usahlah melakukan hal yang anarkis.
Perbuatan kecurangan dalam pemilu sangat melukai Pancasila dan Amanat dari UUD 1945, saat kedaulatan berada ditangan rakyat tapi kenyataannya bisa dimainkan, saya setuju dengan pendapat salah seorang saksi dari partai politik tertentu yang menyatakan “Jika adanya terbukti kecurangan caleg dan parpol dengan kongkalikong dengan KPU harus diskualifikasi, dan untuk KPU dilakukan pemecatan dan pidana pemilu sebagai efek jera.”
Untuk para Caleg, Jadilah para kandidat yang benar-benar mengabdi kepada kepentingan rakyat bukan kepada kepentingan sendiri dan nafsu duniawai akan kekuasaan, Negara bukanlah untuk digerogoti uangnya, rakyat bukanlah untuk dibodohi, suatu saat bangkai yang tersimpan rapi walaupun dalam peti yang bertabur bunga kasturi masih juga akan terkuak bau bangkai itu, Kebenaran milik Tuhan, dan manusia tak luput dari kesalahan, percayalah kepada kebenaran bagi mereka yang dicurangi akan permainan busuk politik ini, KEBENARAN bersumber pada sang pencipta, dan KEBUSUKAN bersumber dari setan.

Tidak ada komentar: