Disini aku masih
menginjakan kaki, ditanah Ibu Pertiwi.
Dalam darah ini akan
masih mengalir darah optimis, walau perut ini gemetar.
Aku tahu banyak
permainan dalam negeri ini.
Ekonomi, sosial,
budaya, dan hukum sudah dimainkan dengan yang namanya uang!
Kekuasaan bukanlah
sebagai amanah dari rakyat! Tapi hanyalah sebuah kehebatan sang raja tikus.
Mereka-mereka sang
politisi-politisi korup yang telah jatuh kedalam kehidupan hedonisme serba kemewahan
dan senang-senang hanya menganggap UUD 1945 dan pancasila sebuah catatan tak penting!
Sungguh sangat menghianati perjuangan pahlawan kami!
Kedaulatan berada
ditangan rakyat serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hal itu
hanya kotoran dianggap mereka para politisi busuk dan budak-budak pemerintahan
yang korup,
Tragis memang tragis,
ibu pertiwi menangis kawan!
Cakar sang garuda telah
lemah mencengkeram arti bhineka tunggal ika, yang ada hanyalah prinsip dimana
masyrakat kita sudah sangat individualistis, tak peduli saudaranya makan
bangkai atau darah..
Yang penting kenyang
sendiri…
Jangan pesimis keadaan
akan semakin baik andai kata para koruptor itu dipancung depan mata kami, sang
jelata yang mengharapkan keadilan atas gusuran antek-antek kapitalis dan
politik-politik kotor…
Berjuanglah dan optimis
waktukan menjawab dalam setiap detiknya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar