Selamat berjuang dan salam hormat saudara-saudara,
Dari segi judul kalian mungkin saudah tahu kenapa tulisan ini muncul di Blog saya ini. Bukan lagi menjadi rahasia yang tak diketahui khalayak umum, betapa biadabnya birokrat pemerintahan pertahanan zionis israel terhadap bangsa Palestina sudah sangat kelewatan. Sudah hampir 200 Jiwa korban tak berdosa menjadi sasaran empuk rudal kaum zionis. Meluluhlantahkan rumah-rumah kaum muslim palestina, anak-anak kecil tak berdosa tak sempat menikmati bahagianya, sehingga mereka kesusahan, kesusahan dalam hidup. Ditengah situasi ramadhan tenggorakan kering dan tengah beribadah, tiba-tiba tubuh lembut kaum Palestine luluhlantah habis di hantam rudal zionis, mungkin jasadnya tak enak dipandang tapi ruhnya berbau melati dan harum bunga kasturi.
Mereka saudara kita, saudara-saudara! mereka sama dengan kita, mereka Palestina adalah potret sejarah hidup kita ketika di jajah belanda tapi tentu lebih susah kehidupan palestina. Kita doakan saudara-saudara agar rakyat palestina diberi ketabahan dan para syuhada bersenang, bergembira, bernyanyikan lafaz syahid di surga Allah Swt.
Kita lihat dan telisik lebih jauh saudara-saudara tentang bangsa yahudi, bangsa yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki negara. Kemudian Menjajah Palestina. Inilah sejarahnya saudara-saudara:
Perjalanan Sang Israel
Max I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya
“Jews, God, and History”, menulis, “Ketika, akhirnya, pada abad XII SM,
bangsa Yahudi menetap di sebuah negara yang dapat mereka sebut sebagai
milik mereka sendiri, mereka memilih sejalur wilayah yang merupakan
koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa
Yahudi haus membayar pilihan ini, terbantai di medan pertempuran, dijual
sebagai budak, atau dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka
terus datang ke tempat tua tersebut, membangun jalur pemukiman kecil
baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an, Palestina,
Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel lagi”. Sebagai seorang ilmuwan
Yahudi dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I. Damon meyakini
secara aqidah bahwa palestina adalah milik bangsa Yahudi, karena nenek
moyang mereka pernah mendirikan sebuah negara di sana.
Kawasan itu merupakan kawasan strategis yang
menghubungkan antara Asia, Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin
aqidah yang demikian kental, diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus asa untuk kembali ke
Palestina.
Kaum Yahudi sekarang, secara umum, terdiri dari dua
kategaori besar. Pertama, disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai
keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua
adalah yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan sebagainya,
bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim as.
Nabi Ibrahim as berasal dari Ur, Irak selatan,
kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM, disitulah
lahir nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian
berputera nabi Yusuf as, Kan’an ketika itu terhitung sebah desa, Al
Qur’an menyebutnya baduwi (QS 12:100).
Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir,
nabi Yaqub as beserta seluruh keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir
mereka mengalami kemajuan dan perkembangan, baik dari segi jumlah orang,
maupun kekayaan dan kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia,
kondisi sosial mereka yang semula terhormat mulai bergeser, karena
mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar, serta jauh dari syariat
nabi Yusus as.
Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai, diambil
alih kembali oleh penduduk asli Mesir dengan menghidupkan kembali
Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa, mereka
diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama sukun dari Asia
dan kemudian oleh bangsa Mesir sendiri.
Sesuai dengan kehendak Allah swt, kemudian nabi
Musa as lahir, dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau
diselamatkan Allah swt dari petaka Fir’aun, bahkan menjadi putra angkat
sampai menginjak dewasa. Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela
orang Yahudi, nabi Musa as melarikan diri ke Madyan dan menikah dengan
seorang puteri nabi Syu’aib as. Setelah selama sepuluh tahun bersama
keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah swt memerintahkannya kembali ke
Mesir, sebagai seorang rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa
as pun berdakwah menyebarkan risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah
pengikutnya harus hijrah kembali ke Palestina, karena Fir’aun
berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.
Didalam al Qur’an 5:21-26, perintah menuju
Palestina memang datang dari Allah swt, tapi mereka enggan masuk ke
Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah swt, bahkan berani
berkata tidak sopan kepada nabi Musa as, maka Allah swt mengharamkan
bumi Palestina selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di
padang Tiih.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus
tahun bangsa Yahudi terpontang-panting dikawasan tidak bertuan (padang
Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil
mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM.
Kerajaan nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan
oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau masih hidup, setelah
nabi Sulaiman as wafat, kerajaan itu pecah menjadi dua, Kerajaan Yahuda
dan Kerajaan Israel.
Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh
Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM, raja
Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi
digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para
pemuka Yahudi menanamkan doktrin ‘janji kembali ke kampung halaman’
kepada para pengikutnya.
Kemudian pada tahun 550 SM, hampir seluruh kawasan
Palestina diintegrasikan kedalam kekuasaan Persia. Ketika Alexander the
greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM, Alexander membawa bangsa
Yahudi ke Yunani, dari sini mereka kemudian menyebar ke berbagai kawasan
di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam kekaisaran
Romawi.
Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi
lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M, setelah pemberontakan mereka
terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus
membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan.
Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam
pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab ra pada tahun 637 M,
mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di
Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab ra kemudian mewaqafkan
Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.
Pada tahun 1099 M tentara salib (crusaders)
berhasil menguasai Palestina dan kota Yerusalem, dengan membantai 70.000
penduduknya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Dengan ijin Allah swt,
pada tahun 1187 M, pahlawan Islam, Shalahuddin Yusuf bin Ayyub
mengembalikannya kembali dalam pangkuan Islam dan tetap
mempertahankannya, meskipun selama lima tahun sampai 1192 M, harus
berperang dengan seluruh raja-raja besar Eropa seperti Richard
(Inggris), Frederick (Jerman), Leopold (Austria), Louis (Perancis), raja
Sisilia, yang berusaha merebut Yerusalem kembali, tetapi mereka tidak
berhasil.
Dalam naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan
antar bangsa Yahudi, Filistin dan Arab mengalami perdamaian sampai
negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun 1917 setelah Inggris
mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I, mandat Inggris ini
dikokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920, dan pembela Palestina
yang utama hilang bersamaan dengan runtuhnya bani Ustmaniyyah pada tahun
1924.
Yahudi didalam Al-Qur’an
Bila kita membuka Al Quran, maka pertama kali kita temukan adalah
surah Al Fatihah yang kita baca setiap kali shalat. Surah pertama itu
sudah mulai berbicara mengenai hakikat Yahudi, yakni mereka adalah
orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhubi-‘alaihim). Demikian pula
surah Al Baqarah , kita akan menemukan di dalamnya 83 ayat
berturut-turut berbicara tentang Yahudi, dimulai dari ayat 40 sampai
ayat 123. Kemudian disusul dengan puluhan ayat lainnya yang kesemuanya
menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam kondisi dan masalah.
Yang lebih menarik ialah, ayat-ayat tersebut mampu
memberikan gambaran sebagian besar sejarah bangsa Yahudi yang penuh
kenistaan serta memberikan kata kunci yang menjelaskan watak asli
mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120 surah Al Baqarah yang
artinya, secara psikologis dan historis, mereka tidak pernah dan tidak
akan ridha terhadap uamt Islam. Meskipun pada waktu tertentu mereka
memperlihatkan sikap manis dan tutur kata yang halus, mereka tetap
melihat uamt Islam dengan penuh curiga dan dendam dan menganggap umat
Islam merupakan ancaman utama bagi eksistensi Yahudi.
Catatan sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita
temukan secara lengkap dalam Al Quran di belbagai surah. Bahkan bani
Israil adalah umat yang paling banyak disoroti Al Quran daripada umat
lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik. Perjalanan hidup mereka
perlu dijadikan pelajaran agar tingkah laku, pola pikir dan sikap
pembangkangan mereka terhadap kebenaran yang dibawa para rasul, serta
kecenderungan mereka melakukan kerusakan di muka bumi tidak terulang
kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar kelicikan dan pengkhianatan
mereka terhadap apa saja bentuk perjanjian dan dengan siapa saja, dapat
kita waspadai dan diantisipasi secara baik sedari awal.
Latar belakang berdirinya negara Israel
Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama
di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan
perekonomian, yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas
menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa,
tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari
Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari
Spanyol. Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke
Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan.
Selama satu abad, 1600 M sampai 1700 M, kaum Yahudi
berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa, dan bahkan mereka
melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern.
Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang
akan menyinari jalan ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke
Palestina. Para ilmuwan mereka mulai berfikir merumuskan teori revolusi
yang akan menghancurkan kehidupan manusia, dengan tujuan untuk mengacau
dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.
Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan
Bernbaum, mendirikan Zionisme Internasional, dua bulan sebelum
kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh
yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina. Izvi Hirsch
(1795 – 1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara
di Palestina. Moses Hess tokoh Yahudi membuat buku Roma dan Yerusalem.
Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi)
pada tahun 1896.
Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi
nasionalisme, melalui Lowrence of arabica, mereka berhasil memecahbelah
negeri Arab untuk melepaskan diri dari khilafah Utsmaniyyah.
Meskipun Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan,
penghalang utama cita-cita bangsa Yahudi adalah khilafah Ustmaniyah,
yang menjadi penjaga setia tanah Palestina.
Sejarah berdirinya negara Israel
Berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum
Yahudi untuk menembus dinding khilafah Utsmaniyyah, agar mereka dapat
memasuki Palestina.
Pertama, pada tahun 1892, sekelompok Yahudi Rusia
mengajukan permohonan kepada sultan Abdul Hamid, untuk mendapatkan ijin
tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan ucapan
“Pemerintan Ustmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang
ingin hijrah ke Turki, bahwa mereka tidak akan diijinkan menetap di
Palestina”, mendengar jawaban seperti itu kaum Yahudi terpukul berat,
sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.
Kedua, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat
(Negara Yahudi), founder negara Israel sekarang, pada tahun 1896
memberanikan diri menemuai sultan Abdul Hamid sambil meminta ijin
mendirikan gedung di al Quds. Permohonan itu dijawab sultan “Sesungguhnya
imperium Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan
menyetujui permintaan itu. Sebab itu simpanlah kekayaan kalian itu dalam
kantong kalian sendiri”.
Melihat keteguhan sultan, mereka kemudian membuat
strategi ketiga, yaitu melakukan konferensi Basel di Swiss, pada 29-31
agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru menghancurkan
khilafah Ustmaniyyah.
Karena gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya
sultan pada tahu 1900 mengeluarkan keputusan pelarangan atas jamaah
peziarah Yahudi di Palestina untuk tinggal disana lebih dari tiga bulan,
paspor Yahudi harus diserahkan kepada petugas khilafah terkait. Dan
pada tahun 1901 sultan mengeluarkan keputusan mengharamkan penjualan
tanah kepada Yahudi di Palestina.
Pada tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya
menghadap sultan Abdul Hamid untuk melakukan risywah. Diantara risywah
yang disodorkan Hertzl kepada sultan adalah :
- 150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.
- Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta poundsterling Inggris.
- Membangun kapal induk untuk menjaga pemerintah, dengan biaya 120 juta Frank
- Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.
- Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.
Semuanya ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau
menemui Hertzl, diwakilkan kepada Tahsin Basya, perdana menterinya,
sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl agar dia tidak terlalu
serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak sanggup
melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan
milik pribadiku. Tapi milik rakyat, rakyatku sudah berjuang
memperolehnya sehingga mereka siram dengan darah. Silahkan Yahudi itu
menyimpan kekayaan mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku sudah
tercabik-cabik, saat itu mereka baru bisa menduduki Palestina dengan
gratis. Adapun jika saya masih hidup, maka tubuhku terpotong-potong
adalah lebih ringan ketimbang Palestina terlepas dari pemerintahanku.
Kasus ini tidak boleh terjadi. Karena saya tidak kuasa melihat tubuhku
diotopsi sedang nadiku masih berdenyut”.
Berbagai cara kotor dilancarkan Yahudi untuk
menghancurkan dunia Islam. Mereka mulai dengan menghancurkan Khilafah
Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka melakukan lobi denan
Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.
- Pada tanggal 1 mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum, mendirikan Zionisme Internasional, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.
- Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina.
- Izvi Hirsch (1795 – 1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina.
- Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.
- 1897, Konferensi Basel , Swiss yang disponsori oleh Hertzl, merumuskan penghancuran Bani Ustmaniyah.
- 1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan Abdul Hamid dari kursi khilafah.
- 1917, perjanjian Balfour untuk memberikan Palestina sebagai tanah air bagi Yahudi
- 1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di Palestina atas bantuan Inggris.
- 1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme bersenjata. Kemudian mereka mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari sekutu ketika terlibat dalam PD II
- Nopember 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah Palestina anatara penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian menyusul pembubaran Ikhwanul Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan al Banna yang banyak berperan membela Palestina.
- 1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul.
- 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga dataran Tinggi golan dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Quthb.
- 1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori Anwar Sadat.
- 1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji hidup damai dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina yang melawan Israel.x
- 1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi bangsa Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.
- 1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
- 1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi Barat.
- 1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden
- 1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.
- 1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke Palestina dengan imbalan jaminan keamanan.
- 1999 Kesepakatan Wye River II, di Mesir.
- 2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi Palestina.
- 2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak
- 2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.
Sudah banyak Saudara-saudara kejahatan yang dilakukan bangsa Yahudi terjadap Kaum Muslimin, semoga kita bisa diberkian ketabahan dan kesabaran atas nasib yang menimpa saudara kita ditanah kelahirannya sendiri!
Beberapa kejahatan Yahudi terhadap Islam telah
dijelaskan terdahulu, antara lain dengan lahirnya ideologi Nasionalisme,
Kapitalisme, Marxisme, Komusnisme dan lainnya.
Menurut Dr Jusuf Qordhowi, dimasa yang akan datang
tantangan kejahatan besar Yahudi terhadap Islam adalah kejahatan
Zionisme, kejahatan Naturalisasi dan kejahatan Globalisasi.
“Dunia Islam kini sedang terbakar. Setiap kita
berkewajiban segera menyiramkan air sekalipun sedikit untuk memadamkan
api yang bisa dipadamkan, tanpa menunggu orang lain.” Syaikh Amjad Al Zahawi.
“ Israel akan berdiri dan akan tetap berdiri sampai Islam menghancurkannya sebagaimana telah dihancurkan sebelum ini.” Imam Syahid Hasan Al Banna.
**
Pemimpin di Indonesia hendaknya mengambil sikap jangan berdiam diri dan tak jelas mau bagaimana, buktikan militer kita kuat dan tidak usah takut pada sekutu kaum zionist kita gempur mereka atas nama HAM, jangan menggempur bangsa sendiri atas nama HAM!
Terimakasih saudara-saudaraku seiman!
- Abu Ridha, Palestina, Nasibmu Kini. Yayasan SIDIK, Jakarta, 1994
- Ja’far, Fathuddin MA, Dunia Islam Versus Tata Dunia Baru. LPPD Khairu Ummah, Jakarta,1994
- Abu Ridha, Rencana Zionis Melumpuhkan Shahwah Islamiyah. Yayasan SIDIK, Jakarta, 1995
- Suleiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar