Senin, 21 Juli 2014

Sajak Kokoh nan belenggu



Salam dari para penyair dunia salam dari penyair akhirat
gelombang hampa mengobrak-abrik sepi disenja bahagia
laku tak ubahnya daun patah dari tumbuhnya
daun kering dan jatuh ketanah
belajar dari akar-akar pohon yang kokoh meski dia telah lupa bibitnya

keadaan semakin menderang, perseteruan dijadikan kesempatan
kesempatan pada mereka yang mencari keeksisan
kesempatan kepada mereka yang ingin menuntun kemahligaan
tanpa persadaran yang tak tahu pasti arti penderitaan
individualistik bukan membangun tapi mengahancur..

jadikan sabar sebagai senjata biar hati kokoh bak pohon bakau yang dihantam ombak
tidak mudah ikhlas tapi mudah sabar, itulah perjalanan hidup
akan harus bertatap dan berjalan demi-demi sedemikian
lambat laun hikmahnya terungkap

Belenggu hitam nan kumal tapi suci
menghakimi diantara padang ilalang
bisu mendiam kau hardik
cahaya lipat dalam sukma

beku keluh dalam lindungan bibir
kecupan hangat diantara dua sisi
bilamana kau tak bergeming
biarkan daun gugur menyapamu

Tidak ada komentar: