(Oleh
: M. Maulana KusumaWardhana)
Dr.
Bohemin Ilyas .SH, MH. Nama yang tak asing lagi dalam dunia politik dinegeri
ini, Ia adalah orang yang sangat menjunjung tinggi suatu teori-teori
pakar-pakar atau ahli-ahli ilmu politik pada zaman Yunani, tak jarang Ia
menggunakan pendapat para ahli-ahli tersebut dalam perdebatannya dengan lawan
politik atau narasumber teretentu dalam sebuah acara televisi. Dia adalah
seorang anggota suatu partai politik, dan 2014 nanti sudah terdaftar sebagai
calon Legislatif (Caleg), dengan memanfaatkan keeksisannya untuk mendulang
suara dalam pemilu 2014 dia banyak hadir dalam suatu debat-debat masalah sosial
dan hukum yang terjadi,
seperti bentrokan yang terjadi dilapas, uang palsu dan
kasus-kasus lainnya, hampir selalu ada dalam tiap acara ditelevisi, maklumlah dia
banyak mengenal para redaksi-redaksi dalam acara televisi tersebut, dan juga
dia sangat royal akan yang namanya uang, karena tanda tangan mautnya itu sangat
cepat menghasilkan uang melarat bagi rakyat.
Tapi publik tak dapat dibohongi. Dengan
keeksisannya di televisi masyrakat sudah tahu siapa dia, karena namanya sudah
sering disebut dalam suatu kasus-kasus korupsi besar, walau hanya sebagai
saksi, maklumlah kebanyakan masyarakat tak menghiraukan apa itu praduga tak
bersalah yang ada dalam KUHAP, pokoknya kalau sudah jadi saksi bisa juga nantinya
bakal jadi tersangka.
Dr. Bohemin Ilyas .SH, MH, engkau yang
dulu adalah pengacara yang berjaya, berjaya karena hebatnya bukan hebatnya
pemikiran atau intelektualnya Kau, tapi karena hebatnya melobi serta menyuap
para polisi, jaksa, hakim dan dari penangguhan penahanan sampai putusan hakim
semuanya bisa engkau mainkan, dengan suap dari klien-klien mu yang kaya itu
engkau dengan gagahnya dalam persidangan bak seorang yang sangat ahli hukum
tapi busuk dibelakang pengadilan hanya sedikit mata yang tahu, kelompok penyuap
dan kelompok disuap, publik hanya bengong melongok ketika putusan itu tak
sesuai dengan UU apa yang kau buat ketika Kau sudah menjadi penghuni senayan,
dan sekarang engkau atas nama rakyat Indonesia republik tercinta ini berceloteh
dengan lagaknya pahlawan, semua publik tahu Bohemin pemilu sebentar lagi
sementara kasus yang dasas-desusnya melibatkan engkau masih mengambang karena
engkau tahu engkau merupakan penguasa dalam partai politik yang berkuasa
dinegeri ini.
Lanjutkan! Bohemin lanjutkanlah engkau
menghancurkan negeri ini dengan kemunafikanmu, bodohi semua rakyat dengan lidah
yang tak bertulang itu, berpetualanglah mendulang suara mencari kursi untuk
duduk disenayan lagi jika engkau KALAH dalam pemilu nanti tentu engkau akan
menjadi abu yang siap ditiup dan mejadi bangkai, kekuasaan sekarang yang buat
kau menjadi raja diatas raja dinegeri ini.
Semilir angin dan waktu terus berjalan
engkau semakin eksis ditelevisi, berdebat, bernyanyi dan bahkan photo besar mimik
senyum wajahmu terpampang didaerah daerah pilihan (dapil) mu, walaupun Kau tahu
masih jauh masa kampanye, uang harammu terus keluar tabungan harammu terus
menipis engkau tak perlu pusing-pusing nanti juga toch banyak proyek yang
menunggu tanda tangan mu dan banyak uang dari kontraktor-kontraktor busuk! Yang
menyuapmu.
Rakus-rakuskanlah selagi engkau masih bisa
rakus, jadilah beking-beking para tikus-tikus kecil yang membutuhkan
pertolonganmu, bohongi KPK, keluarkanlah lagi suaramu untuk membubarkan KPK,
KPK itu hanya benalu dalam perjalanan hidupmu proyek harammu terbatasi oleh
adanya KPK, engkau tak berani bertelepon-teleponan dengan tikus-tikus kecilmu
karena takut disadap KPK yang hanya terdengar dalam sadapan KPK hanya suara
engkau bermesra-mesraan dengan perempuan tak tahu itu para istrimu atau
pelacurmu! Darah itu merah Bohemin sama merahnya darah kita, dari kami juga
merah walau kami sering makan nasi basi dan kami juga ingin makin dagingmu dan
minum darahmu karena darah KORUPTOR KAKAP sepertimu halal bagi kami sang
pejuang nasionalis negeri NKRI tercinta ini.
Dan pagi ini diberita televisi lihatah
Bohemin tentang rupiah yang anjlok serta para pengusaha kedelai yang sudah kere
menggigit jarinya hingga putus, belum lagi sang miskin yang hobi makan tahu dan
tempe bingung ingin makan apalagi, akibat atau apalah permainan spekulan yang
engkau bekingikah? Atau permainan kapitalisme yang kau mainkan Karena engkau
alat sebuah produk kapitalistis Negara kapitalis, walaupun banyak tak menyangka
hal itu karena engkau tentunya akan ada juga ditelevisi berlagak sok pahlawan
dalam mengantisipasi anjloknya Rupiah dimata dolar. Ooh Rupiahku yang malang
lihatlah Bohemin tertawa lepas ketika pemerintah dikritik narasumber ekonomi
negeri, engkau tetap mendukung pemerintahan, pemerintah yang jelas-jelas bobrok
akibat korupsi yang dilakukan teman-teman seperjuangan dipartaimu itu, tua-muda
pokoknya asyik korupsi dasar hebatnya engkau saja yang pandai berkelit sehingga
engkau yag tikus menjadi belut yang sangat licin bagi KPK, tapi bagi saya
engkau adalah kotoran busuk!
Bohemin kau tetap optimis walau anggota
partaimu tersandung kasus-kasus suap menyuap, survey partaimu melorot dalam
lembaga survey yang akan memilih partaimu di 2014, kau juga melakukan hal
saling depak sahabatmu dalam partai, kau rangkaikan kasus agar KPK menangkap
sahabatmu itu yang kemudian jadi sorotan media perang internal dalam partaimu,
kemudian sahabatmu mengalah dan keluar dari partai yang penuh dengan kebusukan
oknumnya.
Bohemin nampaknya kau lupa dengan
perjuangan para pejuang 45 dengan susah payah merebut kemerdekaan dari para
kaum imperium sang monopolis sejati, tapi pejuang dengan darah dan nyawa
mengusir mereka lagi ketika sudah dibacakan proklamasi mereka tetap ingin masuk
menjajah negeri ini darah mengalir dari tanah Aceh sampai Papua waktu itu
dikenal serangan umum untuk sang kolonialis dan juga perjaungan sebelumnya, apa
kau lupa? Walau atau mungkin didalam darahmu tidak mengalir darah pejuang tapi
janganlah kau hancurkan negeri ini, jalankanlah dengan baik amanah yang telah
diberikan rakyat kepadamu, jangan mau pikiranmu dikotori dengan yang namanya
uang, ingat lah perjuangan diawalmu ketika kau menjadi aktivis mahasiswa dulu,
kau hanya berjuang unuk rakyat, tapi mengapa ketika kau mengenal harta, tahta,
dan wanita engkau jadi liar.
Walaupun kau masih tetap dan tak mau
sadar engkau masih ingin menggerus uang rakyat dan Negara politik-politik kotor
terus kau lancarkan untuk lawan politikmu, gerogot-menggerogot bak rayap kau
habiskan Negara ini, dalam bentuk lingkup yang kosong disini aka nada
perjuangan dan perlawanan yang jelas akan membuatmu terjerumus dalam jurang
kehancuran dalam sebuah sel, KPK akan datang menetapkan dan menjemputmu kedalam
sel itu, semua ada limitnya TUAN bohemin terbusuk!
Dapat Kau bayangkan ketika menuju dalam
penjara iu kau akan disorot media tanpa dasi lagi, tanpa baju yang necis dan
hanya mengenakan baju barumu, baju tahanan yang indah dengan rompinya, tapi
pasti engkau tetap senyam-senyum depan kamera juru kamera awak media sama
seperti sesudah koruptor-koruptor yang akan menjadi temanmu dipenjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar